class='container'> Langsung ke konten utama

Di Antara Detak dan Doa

 Sebuah judul yang sangat manis dan mendalam. Puisi ini menggambarkan bagaimana kehadiran satu orang yang tepat bisa meredam seluruh kebisingan dunia.

Berikut adalah puisinya:


Duniaku Tidak Butuh Banyak Orang

Di antara miliaran napas yang menderu,

aku memilih berhenti di langkahmu.

Sebab riuh rendah dunia luar terkadang melelahkan,

menawarkan ramai, namun seringkali menyisakan kehampaan.

Aku tak lagi mencari validasi di kerumunan,

atau mencoba mengisi ruang dengan banyak kawan.

Bagiku, semesta cukup diciptakan dari dua pasang mata,

dan percakapan-percakapan kecil di penghujung senja.

Duniaku tidak butuh banyak orang.

Cukup genggammu yang meredam gelisah,

cukup senyummu yang membuat lelahku punah.

Satu namamu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi doa,

menjadikan yang kurang menjadi utuh tak terhingga.

Karena bersamamu, segalanya terasa genap.

Tanpa perlu bising, tanpa perlu berderap.

Hanya ada aku, kamu, dan ketenangan yang menetap.



Postingan populer dari blog ini

Di Antara Detak dan Doa

  Tentu, ini adalah sebuah puisi cinta yang ditulis khusus untuk menggambarkan kedalaman perasaan dan keindahan sebuah ikatan. Di Antara Detak dan Doa Di dalam matamu, aku menemukan rumah, Bukan sekadar tempat untuk berteduh dari resah, Tapi sebuah muara di mana semua rindu menyerah, Dan segala lelah seketika berubah menjadi indah. Kita adalah dua baris kalimat yang tak sengaja bertemu, Ditulis oleh semesta di atas lembar waktu. Tak perlu banyak kata untuk mengerti mauku, Cukup jemari yang bertaut, aku tahu kau milikku. Cinta ini bukan tentang siapa yang paling sempurna, Tapi tentang bagaimana kita tetap tinggal saat dunia meronta. Seperti langit yang tak pernah meninggalkan warna, Aku ingin menjagamu, hingga kita menua dalam makna. Terima kasih telah menjadi alasan di balik senyum pagi, Menjadi tujuan ke mana pun langkah ini akan pergi. Di antara detak jantung dan doa yang kupanjat sunyi, Namamu adalah satu-satunya yang abadi. Ingin sesuatu yang lebih spesifik? Puisi di atas bersi...