class='container'> Langsung ke konten utama

Di Antara Detak dan Doa

Menetap dalam Doa



 Tentu, ini adalah versi yang lebih singkat, padat, namun tetap memiliki makna yang dalam. Cocok untuk dikirim melalui pesan singkat (WhatsApp) atau dijadikan caption.


Menetap dalam Doa

Aku tidak butuh dunia yang luas,

Cukup satu pelukmu untuk merasa bebas.

Sebab bagiku, mencintaimu adalah pulang,

Menemukan cahaya di sela hari yang benderang.

Terima kasih telah menjadi bagian dari ceritaku,

Tetaplah di sini, di setiap detak jantungku.


Apakah Anda ingin saya mengubah temanya menjadi sedikit lebih jenaka, atau mungkin ingin saya buatkan dalam bentuk kutipan satu kalimat saja?

1.Iya

2.Tidak

Postingan populer dari blog ini

Di Antara Detak dan Doa

  Tentu, ini adalah sebuah puisi cinta yang ditulis khusus untuk menggambarkan kedalaman perasaan dan keindahan sebuah ikatan. Di Antara Detak dan Doa Di dalam matamu, aku menemukan rumah, Bukan sekadar tempat untuk berteduh dari resah, Tapi sebuah muara di mana semua rindu menyerah, Dan segala lelah seketika berubah menjadi indah. Kita adalah dua baris kalimat yang tak sengaja bertemu, Ditulis oleh semesta di atas lembar waktu. Tak perlu banyak kata untuk mengerti mauku, Cukup jemari yang bertaut, aku tahu kau milikku. Cinta ini bukan tentang siapa yang paling sempurna, Tapi tentang bagaimana kita tetap tinggal saat dunia meronta. Seperti langit yang tak pernah meninggalkan warna, Aku ingin menjagamu, hingga kita menua dalam makna. Terima kasih telah menjadi alasan di balik senyum pagi, Menjadi tujuan ke mana pun langkah ini akan pergi. Di antara detak jantung dan doa yang kupanjat sunyi, Namamu adalah satu-satunya yang abadi. Ingin sesuatu yang lebih spesifik? Puisi di atas bersi...