Tentu, ini adalah lima buah puisi cinta romantis dengan nuansa yang berbeda-beda, mulai dari yang sederhana hingga yang sangat mendalam:
1. Di Setiap Detik yang Berdetak
Dunia ini bising, namun saat bersamamu, segalanya senyap.
Hanya ada degup jantungku yang memanggil namamu,
di antara sela jemari yang saling mengunci rapat.
Cinta bukan tentang seberapa lama kita bicara,
tapi seberapa tenang aku saat menatap matamu yang penuh makna.
2. Rumah yang Aku Tuju
Dulu aku mengira rumah adalah dinding dan atap,
tempat berteduh dari hujan yang datang menyergap.
Namun sejak mengenalmu, definisiku berubah arah:
Rumah adalah pelukanmu, tempat segala lelahku punah.
Pulanglah padaku, sebagaimana aku selalu pulang padamu.
3. Doa dalam Diam
Aku tidak menjanjikan langit yang selalu biru,
tapi aku berjanji akan memayungimu saat badai menderu.
Cintaku mungkin bukan kata-kata manis di setiap pagi,
tapi ia adalah namamu yang selalu kusebut dalam sujud yang sunyi.
Menjagamu adalah caraku mencintai takdir ini.
4. Melukis Senja di Matamu
Jika waktu adalah sebuah kanvas yang tak bertepi,
ingin kulukis wajahmu dengan warna yang paling abadi.
Bukan karena engkau sempurna tanpa cela,
tapi karena bersamamu, kekuranganku terasa seperti anugerah.
Terima kasih telah menjadi warna paling indah di hidupku.
5. Sederhana Saja
Mencintaimu itu sederhana.
Sesederhana menghirup udara atau menanti pagi tiba.
Tak perlu perayaan mewah untuk membuktikannya,
cukup genggaman tangan dan janji untuk tidak ke mana-mana.
Sebab bagiku, memilikimu adalah perayaan yang paling nyata.
Catatan: Puisi-puisi ini bisa kamu gunakan untuk pesan singkat, kartu ucapan, atau sekadar dibacakan langsung untuk pasangan.




